SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
A. Makanan
Makanan adalah bahan-bahan yang
diperlukan tubuh supaya tetap hidup. Agar tetap sehat makanan harus memenuhi
syarat-syarat kesehatan, meliputi :
- makanan harus hygiensis, artinya tidak mengandung
kuman penyakit dan zat racun
- makanan harus bergizi, yaitu cukup mengandung karbohidrat,
protein, lemak, mineral, vitamin dan air
- makanan harus mudah dicerna oleh alat pencernaan
Fungsi makanan bagi tubuh manusia :
- untuk menghasilkan energi
- untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak
- untuk pertumbuhan
- sebagai zat pelindung dalam tubuh, antar lain dengan
menjaga keseimbangan cairan tubuh
Zat yang diperlukan oleh tubuh
:
1. Air
Air dalam tubuh diperlukan dalam jumlah yang besar karena
berfungsi untuk melarutkan zat makanan, mengangkut zat makanan dari jaringan ke
jaringan yang lain, untuk mengangkut zat sampah dari jaringan ke alat ekskresi
serta untuk menjaga stabilitas suhu tubuh.
Air diperoleh dengan langsung melalui minum dan secara tidak
langsung dari buah-buahan atau makanan lain.
2. Protein
Merupakan senyawa organik yang tersusun atas C,
H, O, N, dan kadangkala S, P. Komponen dasar protein adalah senyawa organik
sederhana disebut asam amino, yang meliputi :
- asam amino esensial (utama) : asam amino yang
harus ada dan didapatkan dari luar tubuh manusia karena tubuh tidak mampu
mensintesisnya, meliputi 10 macam, yaitu :
-
lisin
- isoleusin
-
triptofan
- treonin
-
histidin
- metionon
-
feneilalanin
- valin
-
leusin
- arginin
- asam
amino nonesensial : asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh
sendiri
meliputi :
-
alanin
- sistein
-
glisin
- prolin
- treosin
- dll
Sumber protein :
- hewani : udang kering
(62,4%), ikan asin kering (42%), sarang burung (37,5%), teri kering (33,4%),
keju (22,5%), udang segar (21%), bandeng (20%), hati sapi (19,7%), daging sapi
(18,3%), daging kerbau (18,7%), daging ayam (18,2%), daging kambing (16,6%)
- nabati : kedelai (34,9%),
kwaci (30,6%), kacang tanah (25,3%), biji kara benguk (24%), kacang tolo
(22,9%), kacang hijau (22,2%), biji jambu mete (21,2%), tempe kedelai murni
(18,3%)
Fungsi protein bagi tubuh manusia,
yaitu :
- membangun sel-sel yang rusak
- membentuk zat pengatur seperti
enzim dan hormon
- membentuk zat kebal atau antibodi
- bahan membentuk senyawa asam amino
lainnya
- sumber energi, 1 gr mengahsilkan
4,1 kalori
- menjaga keseimbagan asam basa
dalam darah
Bila tubuh seseorang mengalami kekurangan protein yang
berkepanjangan maka akan dapat menyebabkan seseorang menderita penyakit busung
lapar (hongeroedem) dan kwashiorkor.
3. Lemak
Merupakan senyawa organik yang tersusun atas C, H, O.
Komponennya adalah asam lemak dan gliserol. Asam lemak dibedakan menjadi 2
macam, yaitu :
- asam lemak jenuh
: berujud padat dan bersama gliserin dapat disintesis sendiri oleh tubuh.
- asam
lemak tidak jenuh : berujud cair dan tidak dapat disintesis sendiri
oleh tubuh, jadi harus didatangkan dari luar.
Sumber lemak :
- hewani : minyak ikan
(100%), kuning telur ayam (31, 9%), daging itik (28,6%), belut (27%), daging
ayam (25%, keju.
- nabati : minyak kelapa sawit
(100%), minyak kacang tanah (100%), minyak kenari (66%), kemiri (63%), wijen
(51,1%), biji jambu mete (49,6%), biji kacang tanah (42,8%), kwaci (42,1%),
serbuk coklat (23,8%), kedelai (18,1%), advokat.
Fungsi :
- penghasil energi atau kalor, 1
gr menghasilkan 9,3 kalori
- pelarut vitamin A, D, E dan K
- pelindung alat-alat tubuh
- pelindung tubuh dari suhu rendah
- membangun bagian sel tertentu
4. Karbohidrat (zat tepung)
Merupakan senyawa organik yang tersusun atas C, H, O.
Berdasar gugus gula penyusunnya karbohidrat dibedakan :
- karbohidrat sederhana : karbohidrat yang tersusun
atas sedikit gugusan gula, yaitu :
* monosakarida : karbohidarat yang tersusun satu
gugusan gula.
Contoh : glukosa, galaktosa, fruktosa.
* disakarida : karbohidrat yang tersusun atas dua
gugusan gula.
Contoh : maltosa (gula emping), laktosa (gula
susu), sukrosa (gula tebu).
- polisakarida : karbohidrat
yang tersusun atar lebih dari 10 gugusan gula.
Contoh : amilum (pati),
selulosa dan gliokogen (gula otot)
Karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi utama bagi
tubuh kita. Penggunaan energi sehari-hari untuk keperluan metabolisme rutin
bagi tubuh yang berat 50 kg adalah 1500 kalori.
Karbohidrat dalam tubuh disimpan dalam hati (108 gr), otot
(245 gr) (keduanya berbentuk glikogen), darah (17 gr) berupa glukosa atau gula
darah.
Sumber karbohidrat adalah tumbuh-tumbuhan.
5. Vitamin
Merupakan senyawa organik sebagai pelengkap makanan yang
diperlukan untuk kehidupan, kesehatan dan pertumbuhan dan tidak berfungsi dalam
penciptaan energi. Vitamin tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus
didatangkan dari luar tubuh. Kekurangan vitamin akan mengalami penyakit defisiensi
(avitaminosis), sedang kelebihan vitamin
menyebabkan penyakit hipervitaminosis.
Vitamin dikelompokkan :
a. Vitamin larut dalam
air, meliputi vitamin B dan C
- Vit. B1 (thiamin/
aneurin/ anti beri-beri)
Fungsi :
* untuk metabolisme karbohidrat
* mempengaruhi penyerapan zat lemak
dalam usus
* mempengaruhi keseimbangan air
dalam tubuh
Sumber
* hewani : jantung, otak, susu,
kuning telur
* nabati : beras merah, katul,
gandum, wortel, kacang hijau
Akibat kekurangan :
Menyebabkan bei-beri, gangguan metabolisme karbohidrat pada
susunan syaraf pusat dan jantung, menyebabkan transpor cairan tubuh terhambat.
- Vit. B2 (riboflavin/
laktoflavin)
Fungsi :
* memindahkan rangsangan sinar ke
syaraf mata
* sebagai enzim dalam proses
oksidasi di dalam sel-sel
* memelihara jaringan terutama kulit
di sekitar mulut
Sumber :
Ragi, hati, ginjal, jantung dan otak
Akibat kekurangan :
Pengelihatan mata
menjadi kabur, keilisis (luka di sudut mulut/ bibir yang kemerahan mengelupas),
proses pertumbuhan terganggu.
- Vit. B7 atau
asam nikotinat (niasin/ asam nikotin)
Fungsi :
* untuk proses pertumbuhan dan
pembelahan
* untuk proses perombakan
karbohidrat
* mencegah penyakit palagra
Sumber :
Susu, hati, kol, ragi,
kedelai, bayam
Akibat kekurangan :
Palagra, yaitu penyakit
dengan gejala dermatitis, diare dan dimensia (pelupa dan letih)
- Vit. B6 (piridoksin/
adermin)
Fungsi :
* untuk proses pertumbuhan
* untuk pembentukan sel-sel darah
* merangsang kerja syaraf
Sumber :
Daging, hati, ikan ,
sayuran
Akibat kekurangan :
Menimbulkan gejala
palagra, anemia, menim-bulkan obstipasi (sukar
buang air besar)
- Vit. B3 atau B5
(asam pantotenat)
Sumber :
Hati, daging, ragi dan
beras
Akibat kekurangan :
Menyebabkan gejala
dermatitis.
- Vit. B4
atau Vit. H (biotin)
Kekurangan biotin menimbulkan gejala seperti palagra dan
gangguan kulit (dermatitis).
Sumber :
Ragi, kentang, hati, ginjal sayuran,
buah-buahan
- Asam paraaminobenzoat (PABA)
Fungsi :
Untuk mencegah timbulnya uban rambut dan rontoknya rambut.
Sumber :
Ragi, hati
- Kolin
Kekurangan kolin
mengakibatkan penimbunan lemak disekitar hati dan gangguan kulit/ ginjal.
Sumber :
Hati, beras
- Vit. B11 (asam folin
atau asam folium)
Fungsi :
Untuk pertumbuhan sel
darah merah dan anti pernisiosa
Kekeurangan dapat
menimbulkan anemia pernisiosa (gejala anemia akut)
- Vit. B12
(sianokobalamin)
Dikenal sebagai vitamin
anti pernisiosa yang sangat efektif
Sember :
hati
- Vit. C (asam askorbinat/
askorbat)
Fungsi :
* mengaktifkan perombakan protein
dan lemak
* penting dalam oksidasi dan
dehidrasi dalam sel
* penting dalam pembentukan
trombosit
* penting dalam pembentukan serat
kolagen yang merupakan komponen jaringan ikat
* mempengaruhi kerja anak ginjal
Akibat kekurangan :
Menimbulkan pendarahan
dalam, yaitu perdarahan dalam sumsum tulang dan kerusakan tulang. Gejala ini
ditandai dengan adanya perdarahan gusi.
Kelebihan :
Vitamin ini akan
dikeluarkan dari tubuh melelui urine
Sumber :
Buah-buahan segar,
sayuran, hati dan ginjal
b. Vitamin larut dalam lemak (minyak),
meliputi vitamin A, D, E, K
- Vit. A (aseroftol/ retinol)
Fungsi :
* untuk pertumbuhan sel epitel
* untuk proses oksidasi dalam tubuh
* mengatur kepekaan rangsangan sinar
pada syaraf mata
Akibat kekurangan :
* rabun senja (hemeralopi)
* kerusakan epitil kulit
* kerusakan kornea mata
* perdarahan selaput lendir usus,
ginjal dan paru-paru
Sumber :
Sayuran hijau dan buah
berwarna kuning kemerah-an, susu, telur dan minyak ikan
- Vit. D (antirachitis/
kalsiferol)
Fungsi :
* mengatur kadar kapur dan fospor
dalam darah dengan kelenjar gondok (parathormon)
* mempengaruhi proses pembentukan
tulang (osifikasi)
* memperbesar penyerapan kapur dan
fospor dari usus
* mempengaruhi kerja kelenjar hormon
Akibat kekurangan :
* penyakit rakitis dan gangguan
tulang
* gangguan pada metabolisme zat
kapur dan fospor
Sumber :
Minyak ikan, mentega,
susu, kuning telur, ragi. Provitamin D yang ada di bawah kulit diubah menjadi
vitamin D dengan bantuan bantuan sinar ultraviolet
- Vit. E (tokoferol)
Fungsi :
* mencegah perdarahan pada wanita
hamil dan mencegah keguguran
* sebagai kofaktor dari sitokrom
* menambah kesuburan (fertilitas)
Sumber :
Kecambah (taoge), susu,
lemak, keuning telur, daging, hati dan ginjal
- Vit. K (menadion/ anti
hemoragia/ anti perdarahan)
Fungsi :
* membentuk protombin, yang berperan
dalam pembekuan darah
Sumber :
Vitamin K dibuat dalam
usus tebal (colon) oleh bacteri pengurai, yaitu Escerchia coli. Vitamin
ini hanya dapat diserap bila bersama-sama dengan empedu.
Vitamin ini merupakan
kelompok vitamin yang terdiri dari vitamin K1 (a
filokinon), vitamin K2 (b filokinon) dan vitamin K3
(menadion)
6. Garam mineral
Seperti vitamin garam mineral dipelukan tubuh dalam jumlah
sedikit dan juga tidak mengalami proses pencernaan, meliputi :
- Zat kapur (Ca)
Fungsi :
* sebagai pembentuk matriks tulang yang pembentukan-nya
dipengaruhi oleh vitamin D
* mempengaruhi penerimaan rangasangan pada otot dan syaraf
* membantu proses penggumpalan darah, yaitu dalam
pembentukan trombin dari protombin.
Akibat kekurangan :
* kejang
* pertumbuhan tulang tidak sempurna
* bila terjadi luka, darah sukar membeku
Sumber : Susu, mentega, telur, buah, kacang-kacangan
- Phospor (P)
Fungsi :
* sebagai bahan pembentuk matriks
tulang
* sebagai bahan membentuk fosfatid,
yaitu yang penting dalam plasma darah
* mempengaruhi proses perombakan dan
pembentukan zat
* membantu proses kontraksi otot
* membantu proses pembelahan inti
sel
Sumber : Ikan, kacang-kacangan dan
jagung
- Zat besi (Fe)
Fungsi :
* sebagai komponen pembentuk Hb
* sebagai komponen dalam sitokrom,
yaitu zat penting dalam pernafasan
* mencegah anemia
Sumber :
Hewani : hati,
ginjal, susu, kuning telur, daging
Nabati :
bayam, daun singkong, kacang-kacangan, kangkung
- Flour (F)
Fungsi :
* menguatkan gigi
Sumber : Susu, otak, kuning
telur
- Natrium (Na) dan Klor
Fungsi :
Kedua zat ini diperlukan dalam pembentukan asam klorida
dalam lambung.
Setiap hari kitra
memerlukan natrium dan klor sekitar 15 – 20 gr.
- Kalium (K)
Fungsi :
* untuk kontraksi otot
* berperan dalam transmisi impuls
syaraf
- Yodium (I)
Fungsi :
* pembentukan hormon tiroksin pada
kelenjar gondok (tiroid)
Kekurangan :
* menimbulkan pembengkakan pada
kelenjar gondok
Enzim pencernaan
Enzim
adalah bikatalisator, artinya senyawa organik yang dapat mempercepat reaksi
kimia tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi. Proses reaksi kimia di dalam
tubuh sangat dipengaruhi oleh zat tersebut. Hal ini terbukti bahwa banyak
reaksi kimia yang dapat berlangsung di dalam tubuh, tetapi bila direaksikan di
luar tubuh tidak dapat bereaksi.
Enzim adalah zat yang tersusun atas
protein.
Sifat enzim :
- kerjanya dipengaruhi oleh suhu dan
pH
- sebagai biokatalisator
- hanya dapat bekerja pada suatu zat
tertentu
- bekerja secara khas dan diberi
nama menurut senyawa atau zat yang mempengaruhinya
- hanya sedikit diperlukan
- enzim merupakan suatu koloid
Zat makanan yang mengganggu
kesehatan :
1. Zat pewarna
Merupakan
bahan tambahan yang digunakan untuk mewarnai makanan. Contoh karamel (coklat), erythrosim
(merah), brilliant blue (biru), tartrazine (kuning), fast
green (hijau).
Zat warna
tekstil dan kulit yang digunakan untuk mewarnai makanan akan berbahaya bagi
kesehatan, karena mengandung residu logam berat.
Penggunaan
zat warna racun secara berlebihan akan terakumulasi dalam tubuh dan dapat
merusak jaringan atau organ tubuh seperti hati dan ginjal.
2. Zat pengawet
Merupakan
bahan kimia yang dapat mencegah serangan seperti bacteri dan kapang, sehingga
makanan menjadi tahan lama. Contoh asam sorbat, asam propinat, asam benzoat,
asam asetat, sulfit
(sulfir fioksida).
Natrium
nitrit sebagai pengawet dan mempertahankan warna daging/ ikan akan
membahayakan, karena nitrit berkaitan dengan asam amino atau amida dapat
membentuk nitrosamin yang bersifat toksit (racun). Nitrosiamin
dapat menimbulkan kanker pada ternak.
3. Zat pemanis buatan
Merupakan
zat yang dapat memberikan rasa manis. Kalori yang dihasilkan lebih rendah dari
gula. Contoh siklamat dan sakarin.
Penggunaan
5% sakarin dalam makanan tikus merangsang tumor di kandung kemih. Hasil
metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan senyawa karsinogenik.
Pembuangan sikloheksamin melalui urine merangsang tumor kandung kemih tikus.
4. Zat penyedap rasa
Merupakan
bahan tambahan yang dapat menyedapkan rasa. Contoh mono
sodium glutamat (MSG) atau bumbu masak. Penggunaan ini harus secukupnya.
5. Zat lain
- kolesterol,
pada makanan yang berasal dari hewan, dapat menimbulkan penyempitan pembuluh
darah dan menyebabkan penyakit jantung koroner
- muskarin,
pada cendawan
- HCN, pada
singkong
- pakirizida,
pada biji bengkoang dapat menyebabkan kelumpuha organ pernafasan
- asam
jengkolat, pada jengkol dapat menyebabkan kristal asam jengkolat yang
menyumbat saluran urine
Kebutuhan energi untuk
aktivitas tubuh
Energi
yang digunakan aktivitas tubuh berasal dari pembakaran (oksidasi) zat-zat
makanan. Untuk mengukur jumlah energi yang dikeluarkan oleh tubuh digunakan
alat kalorimeter. Selain itu pengukuran dapat dilakukan dengan mengukur
perbandingan banyaknya CO2 yang dihasilkan dan O2 yang
diperlukan pada proses pembuatan energi.
Jumlah
kalori yang diperlukan oleh otot untuk melakukan berbagai aktivitas sebanding
dengan aktivitas otot tersebut. Contoh : duduk istirahat menggunakan 15
kalori/jam, bediri menggunakan 20 kalori/ jam, berjalan menggunakan 150 – 240
kalori/ jam, dan bersepeda menggunakan 180 – 600 kalori/ jam.
Metabolisme basal
Merupakan
energi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam keadaan istirahat total dalam
suhu lingkungan yang normal. Energi tersebut diperlukan untuk memelihara proses
hidup seperti aktivitas jantung, pernafasan, mempertahankan suhu tubuh. Metabolisme
basal dipengaruhi oleh luas permukaan tubuh, umur dan jenis kelamin.
B. Alat Pencernaan Makanan
Adalah bagian dari tubuh yang
berperan dalam mencernakan makanan yang kita makan, yaitu mengubahnya dari
bentuk kasar menjadi bentuk halus sehingga dapat diserap oleh usus.
Proses pencernaan makanan dilakukan oleh alat pencernaan dengan bantuan
enzim yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan.
Alat pencernaan atau saluran
pencernaan, meliputi :
1. Mulut
Pada rongga mulut (cavum oris) terjadi pencernaan baik secara mekanis
maupun chemis. Alat-alat yang terdapat di mulur meliputi gigi, lidah dan
kelenjar air liur (ludah).
Gigi
Mulai umur 6 bulan gigi mulai
tumbuh pertama. 6 sampai 14 tahun gigi itu berangsur-angsur tanggal dan diganti
permanen.
Rumus gigi sulung (dens desiden) :
P2
|
C1
|
I2
|
I2
|
C1
|
P2
|
P2
|
C1
|
I2
|
I2
|
C1
|
P2
|
Rumus gigi tetap (dens permanens) :
M3
|
P2
|
C1
|
I2
|
I2
|
C1
|
P2
|
M3
|
M3
|
P2
|
C1
|
I2
|
I2
|
C1
|
P2
|
M3
|
M : molare (geraham belakang)
P : prae
molare (geraham depan)
C : caninus (gigi taring)
I : dens insisivus (gigi
seri)
Gb.
Email merupakan bagian yang palingluar
dan paling keras. Tulang gigi tersusun atas zat dentin. Di dalam tulang gigi
terdapat sumsum gigi atau pulpa. Pada bagian ini
terdapat serabut syaraf dan pembuluh darah. Semen yaitu bagian pelapis bagian
dentin (tulang gigi) yang masuk ke rahang.
Lidah
Selain alat pengecap lidah
berfungsi, untuk :
- membantu mengaduk makanan di dalam rongga mulut
- membantu membersihkan mulut
- membantu bersuara
- membantu mendorong makanan dalam proses penelanan
Kelenjar ludah (glandula salivales)
Pada rongga mulut bermuara 3 pasang saluran dari kelenjar
ludah,
meliputi :
- glandula parotis, menghasilkan ludah yang berbentuk
cair (serosa)
- glandula submaxilaris atau kelenjar ludah rahang
atas
- glandula sublingualis atau kelenjar ludah bawah
lidah
Fungsi air ludah :
- Untuk memudahkan penelanan dan pencernaan. Yang berbentuk
lendir berperan dalam penelanan, sedang yang berbentuk cair berperan dalam
melarutkan zat makanan.
- Sebagai pelindung selaput mulut dari panas, dingin, asam
dan basa.
2. Tekak (faring)
Merupakan penghubungkan rongga
mulut dengan kerongkongan. Di bagian ini terdapat persimpangan antara pangkal
tenggorokan dan pangkal kerongkongan. Ketika makanan berada di tekak, pangkal
tenggorokan tertutup, rongga hidung tertuitup oleh langit-langit lunak, pangkal
kerongkongan terbuka terbuka lebar, sehingga makanan masuk ke dalam
kerongkongan.
3. Kerongkongan (oesofagus)
Merupakan saluran penghubung antara
mulut dengan lambung. Sepertiga bagian atasnya terdiri dari otot lurik, sedang
duapertiga bagian bawahnya terdiri dari otot polos. Makanan pada saluran ini
hanya memerlukan waktu 6 detik untuk sampai ke lambung sebab adanya gerak peristaltik (meremas) dinding oesofagus. Gerakan ini
terjadi karena otot memanjang dan melingkar dinding oesofagus mengerut
bergantian.
4. Lambung (ventrikulus)
Merupakan kantong besar yang
terdapat di bawah sekat rongga badan, sedikit agak ke kiri. Lambung terdiri
atas 3 daerah, yaitu :
- daerah kardiak : paling dekat dengan hati dan
merupakan tempat masuk pertama kali makanan dari oesofsagus
- daerah fundus : bagian tengah yang membulat
- daerah pilorus : bagian bawah yang paling
dekat dengan usus halus
Akibat dari kontraksi otot lambung makanan akan teraduk
sehingga menyebabkan makanan berbentuk seperti bubur disebut chyme. Bagian dalam dari dinding lambung menghasilkan
lendir atau musin, sedang bagian fundus
menghasilkan getah lambung.
Dinding lambung dapat menghasilkan hormon gastrin dan
mengandung kelenjar getah lambung. Hormon gastrin berguna untuk
merangsang sekresi getah lambung. Kelenjar getah lambung dapat menghasilkan HCl,
pepsinogen dan renin.
Fungsi HCl :
- menyebabkan lingkungan asam (pH 1 – 3) sehingga dapat
membunuh kuman penyakit yang masuk bersama makanan
- mengaktifkan getah lambung yang mengandung pepsinogen,
yang oleh HCl diaktifkan menjadi pepsin yang berfungsi memcah protein
menjadi pepton
- membantu membuka menutup sfingter yang terdapat di antara
pilorus dengan usus 12 jari (duodenum)
- merangsang kelenjar dinding sel usus untuk menghasilkan sekretin
(hormon yang merangsang pengeluaran getah pankreas) dan kolesitokinin
(hormon yang merangsang pengeluaran empedu)
Lambung juga menghasilkan enzim renin yang berfungsi
untuk menggumpalkan kasein dalam susu.
5. Usus halus (intestinum tennue)
Merupakan bagian dari saluran
pencernaan yang paling panjang. Terdiri dari tiga bagian,yaitu :
- duodenum (usus 12 jari) panjang 0,25 m
- jejunum (usus kosong) panjang 7 m
- ileum (usus penyerapan) panjang 1 m
Dalam intestinum tennue berlangsung pencernaan secara kimia,
danterjadi penyerapan zat makanan terutama pada jejunum dan ileum.
Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, protein
dalam bentuk asam amino, lemak dalam bentuk asam lemak dan gliresol.
Getah usus halus bersifat basa, dan mengandung enzim :
- sakarase : memecah sukrosa menjadi glukosa dan
fruktosa
- maltase : memecah maltosa menjadi dua glukosa
- laktase : memecah laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa
- erepsinogen yang belum aktif : diaktifkan oleh
enterokinase menjadi erepsin yang memecah pepton menjadi asam amino
Pankreas :
Menghasilkan getah pankres yang mengandung NaHCO3
yang bersifat basa, dan mengandung enzim :
- lipase pankreas (steapsin) : memecah emulsi lemak
menjadi asam lemak dan gliserin
- amilase pankreas (amilopsin) : memecah amilum
menjadi maltosa
- tripsinogen : diaktifkan oleh entrokinase menjadi
tripsin yang berfungsi memecah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam
amino
Pankrean juga mengahasilkan hormon insulin.
6. Usus besar (intestinum crasum) yang terdiri dari
usus tebal (colon)
Pada usus besar, sisa makanan
dibusukan oleh bacteri pengurai Escherichia coli. Bacteri ini juga
menghasilkan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.
7. Poros usus (regtum)
Pada usus besar feses didorong
dengan gerakan peristaltik yang teratur ke posos usus (rektum) untuk keluar
dari tubuh (defekasi)
Gangguan dan kelainan pada sistem
pencernaan
- Diare : defekasi terlalu sering dengan
feses yang banyak mengandung air.
- Sembelit (konstipasi) : defekasi
berlangsung lambat karena usus besar mengabsorbsi air secara berlebihan
sehingga feses menjadi kering dan keras.
- Tukak lambung (ulkkus/ maag) :
luika pada dinding lambung yang umumnya disebabkan oleh infeksi kuman bacteri
tertentu.
- Peritonitis : peradangan pada
selaput perut (peritonium).
- Gastritis : peradangan dinding
lambung yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme tertentu atau kelebihan
asam dalam lambung.
- Apendisitis (radang usus buntu) :
usus buntu (apendiks) meradang dan membengkak karena infeksi.
- Keracunan makanan : disebabkan
oleh bacteri atau mikroorganisme tertentu yang terdapat pada makanan, misal :
Clostridium botulinum, tumbuh pada makanan kaleng yang tidak mengandung
oksigen.
Staphylococcus, terdapat pada tubuh manusia seperti pada bisul dan
luka kecil, namun dapat tumbuh pada makanan tertentu.
Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan racun asam bongkrek yang
diproduksi saat pembuatan tempe bongkrek, dapat menyebabkan kematian.
- Salah cerna, gangguan pencernaan
yang disebabkan oleh makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe.
- Hemoroid atau ambeien,
pembengkakan vena di anus
- Parotis atau gondong,
infeksi pada kelenjar parotis
- Xerostomia, produksi saliva
sangat sedikit
Organ
|
Cairan pencerna
|
Reaksi
|
Enzim
|
Kerja kimiawi oleh enzim
|
Mulut
Lambung
Duodenum
Pankreas
Usus halus
|
Saliva/
ludah
Getah lambung
Empedu
Getah pankreas
Sakus en-terikus
|
Alkali
Asam
Alkali
Alkali
Alkali
|
Ptialin
Renin
Pepsin
Lipase gastrik
-
Tripsin
Amilase
Lipase
Enterokinase
Erepsin
Maltase, laktasse, sakarase
|
Mengubah zat tepung menjadi zat
gula yang dapt larut dalam air (maltosa).
Mengubah kasino-gen menjadi
kase-in.
Mengubah protein menjadi pepton.
Memulai hidrolisis lemak
Membantu kerja enzim pankreas,
mengemulsikan lipit.
Menyederhanakan protein &
pepton.
Mengubah semua zat gula
& tepung menjadi maltosa.
Menghidrolisis le-mak menjadi asam
lemak dan gliserin.
Aktivator tripsi-nogen &
erepsino-gen.
Menyederhanakan protein menjadi
asam amino.
Menyederhanakan karbohidrat men-jadi
glukosa, ga-laktosa & fruktosa.
|
C. Sistem Pencernaan Hewan
Pencernaan pada hewan ruminansia
(memamah biak) hampir sama dengan manusia yaitu terdiri dari mulut, faring,
oesofagus, ventriculus dan usus. Perbedaannya terletak pada susunan dan
fungsi gigi serta lambung.
Gigi
Susunan gigi (sapi) :
M3
|
P3
|
C0
|
I0
|
I0
|
C0
|
P3
|
M3
|
M3
|
P3
|
C0
|
I4
|
I4
|
C0
|
P3
|
M3
|
M : molare
(geraham belakang)
P : prae
molare (geraham depan)
C : caninus (gigi taring)
I
: dens insisivus (gigi seri)
Geraham depan dan geraham belakang
berbentuk leber dan datar. Gigi seri berfungsi khusus untuk menjepit makanan
berupa tubmbuhan.
Lambung
Pada hewan memamah biak lambung
terdiri dari 4 bagian :
- rumen (perut besar) : tempat
penccernaan protein dan polisakarida, juga tempat fermentasi selulosa oleh
bacteri yang menghasilkan selulose
- retikulum (perut jala) : tempat
pembentukan bolus (gumpalan-gumpalan makanan yang masih kasar)
- omasum (perut kitab) : tempat bolus
bercampur enzim
- abomasum (perut masam) : tempat
pencernaan oleh enzim
Jalannya makanan :
- Makanan dikunyah di mulut masuk ke oesofagus
selanjutnya ke rumen yang berfungsi sebagai tempat sementara bagi
makanan yang tertelan.
- Di rumen terjadi pencernaan protein dan polisakarida serta
fermentasi selulosa oleh enzim selulosa yang dihasilkan bacteri.
- Dari rumen makanan masuk ke retikulum dan makanan
dibentuk menjadi bolus.
- Bolus dikeluarkan kembali ke mulut untuk dikunyah kembali.
- Dari mulut makanan ditelan masuk ke omasum dan bercampur
dengan enzim.
- Selanjutnya bolus menuju ke abomasum dan terjadi
pencernaan secara kimia oleh enzim.
- Selanjutnya makanan menuju ke usus untuk diserap
sari-sarinya dan sisa-sisa makanan berupa feses dikeluarkan melalui anus.
Selulose yang dihasilkan bacteri dan
protozoa akan merombak selulosa menjadi asam lemak. Tapi bacteri tidak dapat
hidup pada abomasum kaena pH-nya sangat rendah, maka bacteri dicerna untuk
mendapatkan protein. Enzim selulose juga berfungsi menghasilkan gas CH4
yang dapadt digunakan sebagai sumber energi alternatif.
Kuda, kelinci dan marmut susunan/
struktur lambungnya berbeda dengan sapi. Proses fermentasi atau pembusukan
terjadi di sekum yang banyak mengandung bacteri. Fermentasi yang dilakukan
kuda, kelinci dan marmut tidak seefektif pada sapi sehingga kotorannya tampak
kasar.
Pada kelinci dan marmut kotoran yang
telah dikeluarkan dari tubuh sering dimakan kembali. Usus sapi sangat panjang,
usus halusnya dapat mencapai 40 meter. Hal itu dipengaruhi oleh makanannya yang
sebagaian besar terdiri dari serat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar